INTRODUCE
Aspek
pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan
perusahaan, jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai
seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud. Jika prospek
permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari penawarannya maka sistem
produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih
tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru
yang direncanakan.
Untuk
mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa,
perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang perkembangan permintaan dan
jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat diduga melalui perubahan
pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli barang dan jasa
tersebut.
Berbicara
dengan pasar, secara sederhana pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli untuk melakukan suatu transaksi. Sedangkan
pengertian pemasaran menurut Philip Kotler, bahwa pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan
pihak lain. Dengan kata lain, dapat dipahami bahwa pemasaran adalah usaha untuk
memenuhi kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun
jasa melalui proses jual-beli atau suatu pertukaran.
Berikut
ini akan lebih diuraikan mengenai apa saja yang berkaitan dengan aspek
pemasaran dalam suatu usaha yang dimulai dari rencana pemasaran, bauran
pemasaran sampai pada persaingan usaha.
KEY
POINT
A. Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran adalah proses
penentuan pendekatan komperehensif yang jelas kepada keinginan konsumen. Adapun
unsur yang diperhatikan adalah :
-
Riset pemasaran
-
Riset
penjualan
-
System
informasi pemasaran
-
Peramalan
penjualan
-
Rencana
pemasaran
-
Evaluasi
Karakteristik
dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
-
Harus
didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market, dimana
lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya serapnya.
-
Bagaimana
teknik promosi yang efektif
-
Bagaimana
perubahan harga di pasar
-
Bagaimana
saluran distribusi
-
Bagaimana
keadaan saingan
-
Bagaimana
SWOT dari perusahan
-
Siapkan
sumber-sumber yang diperlukan seperti : sumber daya manusia, keuangan,
fasilitas perawatan dan sebagainya.
B. Bauran Pemasaran
Konsep bauran pemasaran dikembangkan
oleh Neil Borden. Kemudian konsep bauran pemasaran ini dikembangkan lebih
lanjut oleh James Culliton. Konsep bauran pemasaran awalnya terdiri dari 12
unsur yang kemudian dikondensasikan menjadi 7 unsur yang menjadi konsep bauran
pemasaran yang umum yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi.
Konsep bauran pemasaran merupakan
konsep yang harus dipakai oleh perusahaan didalam memasarkan barangnya agar
memperoleh keuntungan yang maksimal. Variabel yang menjadi unsure bauran
pemasaran setiap saat akan selalu mengalami perubahan dan setiap perubahan
harus dipelajari dan dianalisis. Setiap variabel merupakan fokus sentral
pemerhatian perusahaan didalam mendekati konsumen agar konsumen agar konsumen
bersedia membeli prosuk perusahaan. Didalam organisasi proyek, bauran pemasaran
harus diperhatikan agar nantinya manakala melangkah atau sampai pada
operasionalisasi pemasaran produk tidak akan mendapat hambatan yang cukup
berarti yang nantinya akan merugikan perusahaan.
Adapun unsur bauran pemasaran tersebut
yang dikenal sebagai 7 P, antara lain:
1.
P1 Product (Produk)
Menurut Philip
Kolter, bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian agar dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Sedangkan menurut Dewi Anggraini, bahwa
produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan, dikonsumsi atau dinikmati).
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya
menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa
sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis
seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar
mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset
tersebut dapat memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha prospek
pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh target
pasar.
Adapun strategi yang dilakukan untuk mengembangkan produk
adalah:
1.
Menetapkan
logo dan motto
2.
Menciptakan
merek
3.
Menciptakan
kemasan
4.
Keputusan
label.
Konsep bauran pemasaran dibidang produk mengasumsikan bahwa
para calon konsumen didalam menetapkan produk yang akan dibeli pada dasarnya
menitik beratkan pada kualitas, karakteristik, pilihan model dan ukuran gaya,
merek dagang, kemasan, pelayanan, jaminan purna jual, jaminan penggantian
ketika barang rusak sebelum batas pakai akhir habis, jaminan dapat dikembalikan
manakala tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati oleh pembeli.
Karena, konsumen mempunyai tingkat pendapatan yang berbeda maka tingkatan
kualitas, tingkatan karakteristik, tingkatan pilihan model dan ukuran,
tingkatan gaya, tingkatan merek dagang, tingkatan kemasan dan tingkatan
pelayanan juga akan berbeda pula.
2.
P2 Price (Harga)
Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan.
Pertanyaan utamanya adalah, Bilamanakah harga produk atau jasa dapat diterima
oleh pasar? Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan
biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki
berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut
dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya
dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan
presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai
dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki kelemahan
sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan
yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan.
Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.
Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan
dengan tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah sebagai
berikut:
a.
Untuk
bertahan hidup
b.
Untuk
memperbesar market share
c.
Untuk
memaksimalkan laba
d.
Mutu
produk
e.
Karena
pesaing
Adapun dasar penetapan harga
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
a.
Faktor
internal, yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan pemasaran, strategi
bauran pemasaran dan biaya.
b.
Faktor
eksternal, yang mempengaruhi penetapan harga meliputi pasar dan permintaan,
serta persepsi konsumen terhadap harga dan nilai.
Sedangkan tujuan penetapan harga
produk, yaitu
a.
Orientasi
laba:
-
Mencapai
target laba
-
Meningkatkan
laba
b.
Orientasi
penjualan:
-
Meningkatkan
volume penjualan
-
Mempertahankan
atau meningkatkan pangsa pasar.
3.
P3 Place (Tempat dan Distribusi)
Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut
yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju.
Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah penempatan
berarti sangat penting. Ungkapan “Lokasi” sebaiknya sangat diperhatikan oleh
wirausaha, karena bisa jadi pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat
berakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan.
Sedangkan distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan
barangnya mulai dari perusahaan sampai kepada konsumen akhir atau cara
menentukan metode dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke
pasar. Beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam strategi
distribusi, yaitu:
a.
Untuk
melayani konsumen secara cepat
b.
Menjaga
mutu produk agar tetap stabil
c.
Menghemat
biaya
d.
Menghindari pesaing.
Adapun bentuk saluran distribusi yaitu
sebagai berikut:
a.
Saluran distribusi
produk konsumen:
-
Produsen à konsumen
-
Produsen à pengecer à konsumen
-
Produsen à grosir à pengecer à konsumen
-
Produsen à agen à pengecer à konsumen
-
Produsen à agen à grosir à pengecer à konsumen
b.
Saluran
distribusi jasa:
-
Produsen à konsumen,
-
Produsen à agen à konsumen
Sedangkan faktor yang
mempengaruhi saluran distribusi ada 3, yaitu:
1.
Pertimbangan
pasar atau pembeli
-
Jenis
pasar
-
Jumlah
konsumen potensial
-
Konsentrasi
pasar geografis
2.
Pertimbangan
produk
-
Nilai
produk
-
Sifat
produk
3.
Pertimbangan
produsen atau perusahaan
-
Pengendalian
saluran
-
Jasa yang
diberikan oleh penjual
-
Kemampuan
manajemen dalam pengawasan dan keuangan
4.
Pertimbangan
perantara
-
Jasa yang
disediakan oleh perantara
-
Ketersediaan
perantara yang diinginkan
-
Sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen.
4.
P4 Promotion (Promosi)
Menurut Dewi
Agraini, mengatakan bahwa promosi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
perusahaan / pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar turut berpartisipasi
dalam perubahan yang mereka lakukan.
Aspek penting
lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan
dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara
berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai
bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya.
Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media
iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin
tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu
berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga
berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai
bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan
dalam operasional usaha. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk
menciptakan kesadaran merek atau dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.
Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan,
apakah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan untuk kegiatan promosi
berikutnya.
Adapun sarana
promosi yang dapat digunakan adalah:
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (Sales promotion)
c. Publisitas (Publicity)
d. Penjualan pribadi (Personal pricing)
Sedangkan jenis promosi penjualan yang
dapat dilakukan adalah:
a. Pemberian harga khusus (special price)
b. Pemberian undian kepada setiap pelanggan
c. Pemberian cinderamata
d. Promosi penjualan lainnya
5.
P5 People (Orang)
Adalah unsur
orang/manusia yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa.
Termasuk kedalam P5 ini unsur pimpinan, yang mengambil keputusan, dan unsur
karyawan yang melayani konsumen. Karyawan ini perlu diberi pengarahan, dan
pelatihan, agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya.
6.
P6 Physical Evidence (Bukti Fisik)
Artinya bukti
fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa. Misalnya untuk penjualan jasa
transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang digunakan, untuk
jasa hotel konsumen akan melihat tampilan hotel, kamar, dan fasilitas yang terdapat
di dalamnya.
7.
P7 Process (Proses)
Yaitu bagaimana
proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen diterima secara
memuaskan. Apakah cukup puas menerima jasa, cepat layanannya, bersih, rapi,
akurat, tepat waktu dan sebagainya.
C. Persaingan Usaha
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis
adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa kompetitor. James W. Hart,
seorang pakar marketing, memberikan Tips Analisa Persaingan Usaha yang meliputi
langkah- langkah seperti berikut :
1.
Berperanlah sebagai
pelanggan dengan cukup uang. Teleponlah pesaing di daerah anda dan berbicaralah
dengan representative dari perusahaan tersebut seperti layaknya anda adalah
prospek potensial yang sedang mencari informasi. Anda dapat menanyakan dengan
rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang
cerdas dan mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing anda. Salah
satu hal terpenting yang harus berhasil anda lakukan adalah membuat mereka
mengirimkan sales & information package mereka pada anda, dimana dalam
package tersebut akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur
bisnis kompetitor anda akan menceritakan secara detil mengenai public image
mereka , dan disamping itu anda dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk
dan jasa yang mereka tawarkan secara detil. Pastikan juga anda mempelajari
bagaimana mereka menghandle telepon dari pelanggan, memproses permintaan
informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke
tangan anda. Dapatkan anda menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik ?
Bagaimana tampilan dari business card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini
dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan anda sendiri,
sehingga dapat ditentukan apakah anda dapat bersaing dengan mereka atau tidak.
Apakah anda akan bersaing dalam hal harga atau service yang lebih baik ?
2.
Teleponlah kompetitor di
luar daerah anda. Anda selanjutnya dapat menelepon perusahaan yang sejenis
dengan anda (atau yg sedang anda rencanakan) di luar daerah anda, dimana anda
tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka tidak merasa
terancam saat anda memberikan pertanyaan. Sangatlah berguna bila anda dapat
berbicara dengan personel kunci dari perusahaan sejenis, misalkan di lain
propinsi. Saat anda berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini,
pendekatan anda haruslah lebih “straight-forward”. Anda dapat katakan pada
pemilik ataupun managernya, bahwa anda sedang berpikir untuk membuka usaha
sejenis dan berharap mendapat masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka
dengan senang hati akan memberikan input tentang industri mereka, bisnis secara
keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis pada anda. Meskipun demikian, anda
perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya,
batasi percakapan telepon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah
memikirkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas
kertas, sehingga anda dapat menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian anda
akan tampak seperti seorang professional, dan jika suatu saat anda perlu
menelpon lagi, mereka akan menerimanya. Jika anda terdengar seperti seorang
bodoh saat berbicara di telepon, mereka mungkin tidak akan menerima telepon
anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.
3.
Terakhir anda dapat
melakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada
prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor anda, pernah menjalin
hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, anda juga
melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin
bisnis dengan kompetitor anda, dan membuka peluang terjadinya penjualan.
Sebagai tambahan, di saat anda berada di luar melakukan sales call, anda dapat
melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek dan anda dapat
mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka dari kompetitor
anda. Sekali lagi, anda dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan
mengidentifikasi poin-poin differensiasi anda terhadap kompetitor.
Dengan melakukan
langkah-langkah di atas dan mengasah phone-skills anda, dipastikan anda akan
mendapatkan banyak informasi berguna tentang bisnis yang sedang anda rencanakan.
FINALTY / CONCLUTION
Aspek
pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan
perusahaan, jika permintaan terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai
seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain tidak akan terwujud. Jika prospek
permintaan terhadap permintaan produk lebih kecil dari penawarannya maka sistem
produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih
tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru
yang direncanakan.
Karakteristik
dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
-
Harus
didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market, dimana
lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya serapnya.
-
Bagaimana
teknik promosi yang efektif
-
Bagaimana
perubahan harga di pasar
-
Bagaimana
saluran distribusi
-
Bagaimana
keadaan saingan
-
Bagaimana
SWOT dari perusahan
-
Siapkan
sumber-sumber yang diperlukan seperti : sumber daya manusia, keuangan,
fasilitas perawatan dan sebagainya.
Konsep
bauran pemasaran merupakan konsep yang harus dipakai oleh perusahaan didalam
memasarkan barangnya agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Variabel yang
menjadi unsure bauran pemasaran setiap saat akan selalu mengalami perubahan dan
setiap perubahan harus dipelajari dan dianalisis. Setiap variabel merupakan
fokus sentral pemerhatian perusahaan didalam mendekati konsumen agar konsumen
agar konsumen bersedia membeli prosuk perusahaan. Didalam organisasi proyek,
bauran pemasaran harus diperhatikan agar nantinya manakala melangkah atau
sampai pada operasionalisasi pemasaran produk tidak akan mendapat hambatan yang
cukup berarti yang nantinya akan merugikan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
¨ Ichsan, H. Moch, dkk. 2000. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Malang:
Universitas Brawijaya.
¨ Muhammad, Azhar. 2010. Aspek Pemasaran (Perencanaan Usaha). http://azharvokasi.blogspot.com/2010/09/perencanaan-usaha_5718.html. diakses pada tanggal 03 Januari 2010.
¨ Nandiwardhana, Dian. 2007. Konsep Pemasaran 4P Dalam Memulai Bisnis. http://prabuwardhana.wordpress.com/2007/11/26/konsep-pemasaran-4p-dalam-memulai-bisnis/. Diakses pada tanggal 03 Januari 2010.
¨ Rahman, M. Rusydi. 2010. Kewirausahaan. Fakultas Ekonomi:
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar