¨
KONSEP MANAJEMEN DAN FUNGSI
MANAJEMEN
Manajemen
berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau
mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah
manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya
dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen
adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya. Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah
sebagai berikut :
¯
Menurut
Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen
adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
¯
Menurut
R. Terry :
Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan- tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.
¯
Menurut
James A.F. Stoner :
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
¯
Menurut
Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
¯
Menurut
pendapat saya, manajemen adalah suatu proses kerjasama dalam mengatur
pengoptimalisasi sumber daya secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen termasuk ilmu Pengetahuan Sosial, karena penerapan nya
sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana ia diterapkan. Ilmu Manajemen
mempelajari bagaimana sesorang (pimpinan) yang diserahi tanggung jawab itu
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sehingga tujuan unit organisasi
yang dipimpinnya dapat tercapai. Seseorang yang diserahi tugas manajemen
disebut manajer. Ilmu Manajemen diperlukan dalam setiap kegiatan manusia yang
hidup berkelompok (unit kerja) seperti rumah tangga, kantor-kantor Pemerintah,
Sekoilah atau Universitas maupun Perusahaan Swasta dans sebagainya.
Sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan
yang diterapkan dalam manajemen sebagai berikut:
Ö What, kegiatan
–kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaain tujuan yang
ditentukan sebelumnya
Ö Why, Mengapa harus
mengatur kegiatan-kegiatan yang jalankan itu sehingga tujuan dapat tercapai.
Ö Who, siapa yang harus
mengaturnya dalam artian tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
Ö How, bagaimana
melaksanakan kegiatan-kegiatan kearah tercapainya tujuan.
Fungsi
manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh
seorang manajer dalam kegiatan manajerialnya. Sehingga kegiatan manajerial yang
dilakukan oleh manajer tersebut dapat dikatakan sebagai kegiatan proses
manajemen. Proses tersebut bermula dari pembuatan perencanaan sampai pada
pengadaan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana tersebut. Pengawasan yang
dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pelaksanaan rencanan
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Secara menyeluruh, fungsi
manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
4
Perencanaan/Planning
:
Yaitu
suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini biasanya dituangkan
dalam bentuk konsep atau suatu program kerja.
4
Pengorganisasian/Organizing
:
Kegiatan
yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan dan hubungan
antar fungsi.
4
Penyusunan
Staf/Staffing :
Termasuk
didalamnya adalah perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan
pengembangan sumberdaya karyawan tersebut dengan efektif.
4
Pengarahan/Directing
:
Yaitu
fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan
kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan pengarahan agar karyawan dapat bekerja
dengan lebih efektif.
4
Pengkoordinasian/Coordinating
:
Yaitu
fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi pekerjaan.
Pengorganisasian mengandung hal- hal sebagai berikut :
a. Sinkronisasi kegiatan
b. keterpduan kegiatan
c. menyelaraskan kegiatan
d. meruntutkan kegiatan
e. Mencegah overlaping dan kekosongan
kegiatan
f.
Pengawasan/Controling :
Fungsi
yang memberikan penilaian, koreksi dan evaluasi atas semua kegiatan. Secara
terus- menerus melakukan monitoring atas pekerjaan yang sedang dilakukan.
Fungsi ini bertujuan untuk menyesuaikan rencana yang telah dicapai dengan
pelaksanaan kegiatan. Hasil dari evaluasi pengawasan ini dijadikan sebagai
bahan rekomendasi untuk kegiatan berikutnya.
Dibawah ini akan diberikan beberapa
contoh dan berbagai teori tentang fungis-fungsi manajemen dari berbagai ahli
diantaranya.
1. Hendy
Fayol
Fayol merupakan ahli pertama yang
menulis tentang teori administrasi dan manajemen dalam bukunya yang berjudul General and industrial Manajemen tahun
1939 dimana Fayol mengatakan bahwa
fungsi manajemen itu adalah ;
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Commanding (pemberian
komando)
d. Coordinating (pengkoordinasian)
e. Controlling (pengawasan)
Ditinjau dari segi filsafat
administrasi dan manajemen khususnya dari segi fungsi penggerakan bawahan,
fungsi terpenting dari rangkaian fungsi manajenen ini ialah fungsi commanding. Penggunaan istilah commanding ini dapat difahami apabila
dilihat bahwa kondisi masyarakat Prancis pada waktu itu adalah kondisi
militeristik dan ilmu manajemen pada waktu itu bersifat embrional. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa ditinjau dari segi kondisi masyarakat dan
perkembangan ilmu administrasi pada waktu itu, penggunaan istilah commanding dapat dibenartka dan
difahami.
2. G.
R. Terry
Dalam bukunya yang berjudul Principles of Management, Terry
mengklasifikasikan fungsi-fungsi manajemen ini sebagai berikut:
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Actuating (penggerakan)
d. Controlling (pengawasan)
Rangkaian fungi-fungsi ini terkenal
pula dengan akronin “poac”. Berbeda dengan pendapat dari Fayol tadi, Terry mempergunakan
istilah actuating sebagai fungsi yang menunjukkan penggerk bawahan. Actuating berarti usaha mendapatkan
hasil dengan penggerakan orang lain. istilah ini jauh lebih “lunak” lagi
dibandingkan dengan instilah commanding.
“kelunakan” ini sangat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat Amerika yang semakin
demokratis serta pengertian para ilmuan yang jauh leih mendalam lagi tentang
pentingnya peran manusia dalam proses manajemen.
3. John
F Mee
Professor Mee adalah guru besar dalam
ilmu manajemen di Universitas Indiana. Dalam kuliah-kuliahnya demikian juga
dalm karya-karya ilmiahnya, Mee mengatakan baha fungi organisasi dan manajemen
adalah :
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Motivating (pemberian
motivasi)
d. Controlling (pengawasan)
Inti seluruh teori Mee ialah bahwa
seseorang manusia yang bekerja pada suatu organisasi melakukan
kegiatan-kegiatannya yang tidak terlepas dari perhitungan-perhitungan
keuntungan pribadi yang akan diperolehnya. Karena itu ia mengatakan bahwa
teknik penggerakan bawahan yang paling tepat ialah dengan jalan pelaksanaan
dengan baik fungsi motivating yang
berate bahwa pimpinan harus dapat memberikan motivasi dalam bentuk perangsang
kepada bawahan agar bawahan itu mau memberikan yang terbaik pada
dirinya-waktunya, bakatnya, keahliannya dan tenaganya dalam usaha mencapai
tujuan organisasi.
¨
KONSEP
PROYEK
¯
Menurut Kadaria (1999:1) mengatakan
bahwa proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan kemanfaatan yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk
mendapatkan hasil diwaktu akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan
dilaksanakan sebagai satu unit.
¯
Sedangkan menurut Pudjosumarto,
(2008:9) mengatakan bahwa proyek adalah suatu rangkaian aktivitas yang dapat
direncanakan, yang didalamnya mengunakan sumber-sumber misalnya uang dan tenaga
kerja untuk mendapatkan manfaat atau
hasil dimasa akan datang.
¯
Selanjutnya menurut Kunarjo (1996:101)
mengatakan proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat
memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu.
¯
Sedangkan menurut pendapat saya, proyek
adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan,
dan modal/biaya yang himpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Proyek adalah sebuah kata yang
sering di gunakan untuk sebuah pekerjaan didalam sebuah program kegiatan, akan
tetapi kata ini mempunyai arti dimana sebuah pekerjaan besar yang
berkemungkinan besar tidak akan terulang kembali pada jangka waktu tertentu
dimasa yang akan dating. Setiap proyek harus memiliki start dan finish yang
jelas, sekumpulan aktivitas yang berurutan diantara dua kejadian itu, berikut
adanya suatu sasaran tertentu.
Suatu proyek adalah suatu usaha
sementara yang dilaksanakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
unik. Sementara diartikan bahwa setiap proyek memiliki tanggal mulai dan
selesai yang tertentu. Unik diartikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan
adalah berbeda dari produk atau jasa sejenis lainnya. Tidak ada dua proyek yang
100% sama.
Sehingga yang menjadi unsur-unsur dari
proyek adalah
1)
Proyek membutuhkan dana
2)
Proyek melibatkan aktor pembagunan
3)
Memiliki periode tertentu
4)
Mempunyai tujuan tertentu
¨
JENIS-JENIS
PROYEK
Selanjutnya jenis-jenis proyek dibagi
menjadi dua jenis yaitu;
a.
Proyek berdasarkan kepadatannya
Jenis
proyek ini dapat dibagi atas dua
q
Proyek padat karya
Jenis proyek ini merupakan proyek yang
di bangun atau dana yang di salurkan dan hasilnya dapat langsung di nikmati
oleh masyarakat dilokasi.
q
Proyek padat modal
Jenis proyek ini tidak diartikan
berdasarkan komponen kegiatannya saja, tetapi lebih kepada jumlah dana capital
yang digunakan dengan jumlah yang besar. Proyek padat modal tidak selalu
berarti padat tenaga kerja, namun dapat saja proyek dengan teknologi tinggi
yang membutuhkan biaya besar dengan tenaga kerja secukupnya.
b. Proyek
berdasarkan jenisnya
Berdasarkan
jenisnya juga dapat dibagi atas dua yakni
q
Proyek fisik
Proyek ini biasanya berkaitan dengan
penyedian kebutuhan masyarakat secara luas dalam hal prasarana transportasi,
pembangunan waduk pembangkit tenaga listrik dan pengairan sawah, sarana
instalasi komunikasi dan penyedian sumber air minum.
q
Proyek non-fisik
Proyek ini kegiatan utamanya adalah
melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan produk
tertentu. Proses pelaksanaan serta lingkup kerja yang dilakukan sering
mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan tujuan akhir proyek. Tujuan
proyek dapat berupa memperbaiki atau meningkatkan produk, pelayanan, atau
metode produksi.
¨
KONSEP
DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
Konsep
pembangunan yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam arti yang
luas. Pembangunan adalah proses perubahan dari suatu kondisi
tertentu ke kondisi yang lebih baik, dengan melibatkan pemerintah, sektor
swasta dan organisasi non-pemerintah. namun. Pelaksanaan pembangunan orang
cenderung hanya mengejar keuntungan semata dengan mengkalkulkulasikan secara
matematis, yeknis, logis, dengan mengesampingkan persoalan murni.
¯
Menurut Siagian, pembangunan adalah suatu
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar
oleh suatu bangsa, Negara, pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa.
¯
Menurut pendapat saya, pembangunan adalah
suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bermasyrakat,
berbangsa dan bernegara dalam tempo yang lama atau singkat.
Unsur-unsur konsep pembangunan, yaitu ;
a. Pembangunan
suatu proses
b. Pembangunan
harus dilakukan secara sadar dan terencana
c. Pembangunan
berorientasi pada perubahan dan modernitas.
¨
KONSEP
KEMISKINAN
¯ Menurut
definisi World Bank (1990) kemiskinan adalah sebagai
ketidakmampuan seorang individu memenuhi kebutuhan
dasarnya. Konsep kemiskinan merupakan suatu masalah dalam pembangunan dengan
ditandai oleh indikator adanya pengangguran dan keterbelakangan yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan dan kecemburuan
sosial.
¯ Menurut
pendapat saya, Kemiskinan adalah suatu proses pencerminan kegagalan dari sistem
pada masyarakat dan negara dalam mengelola sumber daya dan dana secara adil
kepada warga negaranya.
Sesuai
dengan konsep diatas, maka secara teoritis upaya-upaya
kebijaksanaan pengentasan kemiskinan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat miskin diarahkan untuk :
4 Memperluas posisi tawar dan
memperkecil ketergantungan masyarakat miskin dari kalangan kelas sosial
diatasnya dengan cara memperbesar kemungkinan masyarakat melalui diversikasi
usaha.
4 Memberikan bantuan permodalan kepada
masyarakat miskin dengan bunga yang rendah dan berkelanjutan.
4 Memberikan kesempatan kepada rakyat
miskin untuk bisa terlibat menikmati hasil keuntungan dari hasil produknya
dengan cara menerapkan kebijakan harga yang adil.
4 Mengembangkan kemampuan masyarakat
miskin agar memiliki keterampilan dan keahlian untuk memberi nilai tambah pada
produk dan hasil usahanya.
Selanjutnya Usman dan Uphoff dalam Dewanta, (1995)
menyebutkan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
dalam usaha pengentasan kemiskinan yaitu :
1.
Investasi pelayanan masyarakat dalam bidang
infrastruktur fisik dan sosial.
Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan masyarakat kecil.
Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan masyarakat kecil.
2. Teknologi
yang disediakan untuk kaum miskin sesuai kemampuannya.
3. Kelembagaan
yang efektif yang mampu menumbuhkan sinergisme bekerja.
¨
PENGERTIAN
PERENCANAAN
¯
Menurut Kunarjo (1996:8) perencanaan
merupakan proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu
yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu.
¯
Sedangkan menurut Firman B Aji
(1982:13) perencanaan adala ramalan masa depan yang berimplikasi pada kondisi
dan situasi tertentu.
¯ Selanjutnya menurut Kartasasmita
(1997:48) perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan
untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
Perencanaan
merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan manajemen proyek. Karena
itulah untuk mencapai tujuan, manajemen harus membuat langkah-langkah proaktif
dalam melakukan perencanaan yang komprehensif agar sasaran dan tujuan dapat
dicapai. Perencanaan dikatakan baik bila seluruh proses kegiatan yang ada di
dalamnya dapat diimplementasikan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan
minimal serta hasil akhir maksimal.
Secara
umum definisi perencanaan adalah suatu tahapan dalam manajemen proyek yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus menyiapkan segala program
teknis dan administratif agar dapat diimplementasikan.
Perencanaan berdimensi waktu terbagi
atas tiga cakupan, yaitu : 1) perencanaan jangka pendek; 2) perencanaan jangka
menengah; 3) perencanaan jangka panjang. Dimana ketiga perencanaan berdimensi
waktu ini berorientasi pada pembangunan kota/daerah.
Perencanaan berdimensi wilayah mencakup
atas tiga bagian, yaitu : 1) perencanaan wilayah pedesan yang berbasis pada
bidang pertanian; 2) perencanaan wilayah perkotaan yang berbasis bidang
industry, yang orientasinya pada pembangunan daerah.
Perencanaan berdimensi hirarki mencakup
tiga bagian, yakni : 1) perencanaan tingkat sector, dimana yang berperan serta
disini adalah sektor pemda dan pemkot; 2) perencanaan tingkat program yang
berbasis pada bidang transportasi, kebersihan, sarana serta prasarana dan
sebagainya; sedangkan 3) perencanaan tingkat proyek mengacu kepada perbaikan
jalan serta perbaikan lingkungan dimana yang diberi wewenang/otoritas soal
teknis, perencanaan, pengawasan yaitu Dinas
Pekerjaan Umum.
¨
TUJUAN
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
Tujuan
perencanaan proyek pembangunan adalah melakukan usaha untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan
waktu ditambah dengan terjaminnya factor keselamatan (safety).
Untuk
mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Yaitu
dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus
menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat
diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang
ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan
proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area
manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja,
sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
¨
SIKLUS PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN UNTUK PROYEK
KONVENSIONAL
Dalam pengertian konvensional, perencanaan proyek
dipahami secara umum dalam bentuk siklus terdiri dari beberapa langkah-langkah
yang berbeda seperti pada contoh berikut. Sangat perlu untuk digaris bawahi
bahwa proyek diperlakukan sebagai unit independent.
Siklus perencanaan proyek terdiri dari :
1.
Identifikasi proyek
2. Perumusan
proyek
3. Penilaian
proyek (analisis)
4. Desain
lengkap/perencanaan untuk implementasi
5. Pelaksanaan
proyek
6. Operasi
dan pemeliharaan
7. Monitoring
dan evaluasi
Untuk memahami siklus perencanaan proyek secara
ilmiah, langkah-langkah berikut dapat menjelaskan secara lebih detail :
1.
Studi Peluang Investasi
Ide-ide proyek berasal dari permasalahan, potensi
dan kebutuhan masyarakat dalam suatu daerah. Dengan kata lain, mengindikasikan
adanya suatu peluang investasi. Atas dasar peluang investasi, dipilih
proyek-proyek yang diprioritaskan, yang akan mempengaruhi kepentingan ekonomi
dan juga akan sejalan dengan pembangunan masyarakat lokal. Ini yang kita sebut
dengan Studi peluang investasi dalam suatu daerah.
2. Studi
Kelayakan
Setelah mengidentifikasi proyek yang diprioritaskan
dengan melakukan studi tentang peluang investasi dalam suatu daerah, keputusan
harus diambil berkenaan dengan bauran teknologi, pemilihan skala prioritas
produksi dan lokasi proyek. Studi kelayakan membantu dalam menentukan
pertimbangan dan menjustifikasi studi kelayakan tersebut secara detail dari
proyek-proyek yang diprioritaskan melalui studi peluang investasi dalam suatu
daerah. Jika beberapa proyek gagal menentukan kriteria teknik dan keuangan,
setelah dilakukan studi kelayakan, maka proyek tersebut dikategorikan tidak
memenuhi syarat.
3. Perumusan
Proyek
Langkah selanjutnya dalam siklus perencanaan proyek
adalah pelaporan persiapan proyek, dimana telah dilaksanakan pengujian kelayakan.
Pada saat menyiapkan suatu laporan proyek, penting untuk memastikan tersedianya
input yang diperlukan dan jasa pada area. Dengan demikian dapat dipastikan
adanya keterkaitan kejadian ke belakang dan ke depan.
4. Penilaian
Atau Analisis Proyek
Tahapan ini yang merupakan bagian dari perencanaan
proyek merupakan tahap yang paling penting untuk mencapai keberhasilan proyek.
Badan penyandang dana baik itu bank atau pemerintah harus meyakinkan dirinya
sendiri apakah proyek tersebut merupakan suatu langkah investasi. Dengan kata
lain keputusan untuk melakukan atau tidaknya investasi pada proyek, dilakukan
pada langkah ini. Ini berimplikasi pada aspek teknik, komersial, manajerial,
keuangan dan ekonomi dari proyek tersebut dapat menimbulkan beberapa rangkaian
tes untuk menguji tingkat konsistensi dan efisiensi seperti bagan cash flow,
bagan titik impas, tingkat pengembalian utang (IRR), net present value (NPV),
dan rasio perbandingan keuntungan dan biaya.
5. Desain
Proyek Untuk Implementasi
Setelah menentukan manfaat, proyek perlu didisain
untuk implementasi. Oleh karena itu perlu disediakan gambaran dan cetakbiru dan
sejenisnya mengenai berbagai macam kegiatan proyek. Setiap kegiatan yang
terkait dengan proyek harus diidentifikasi dan dipersiapkan apabila ditemui kesulitan
pada saat implementasi proyek. Detail program harus sudah termasuk pendanaan,
tenaga kerja, teknologi, pemasaran, keterampilan, hubungan ke belakang dan ke
depan.
6. Monitoring Proyek
Pelaksanaan proyek merupakan langkah menuju
keberhasilan dengan baik dikenali sasaran hasil melalui suatu strategi. Setiap
aktifitas pelaksanaan kegiatan harus secara hati-hati diamati sehingga kemajuan
proyek bisa diukur dan penyimpangan dari kemajuan yang diharapkan dapat
diidentifikasi setiap waktu.
7. Evaluasi
Proyek
Evaluasi proyek berarti melakukan analisis
investasi, bermaksud untuk mengenali apakah proyek telah mencapai tujuannya,
apakah telah mengantisipasi dampak yang terjadi. Ini dapat membantu dalam
mengembangkan suatu pengertian yang mendalam tentang investasi dan perencanaan
yang lebih baik. Kita telah membahas di atas perlu dan pentingnya metodologi
perumusan proyek untuk kedua jenis proyek, yaitu proyek individu dan proyek
yang berkenaan dengan ekonomi dan pembangunan sosial dari suatu daerah. Bagaimanapun,
penerapan semua langkah-langkah dan tahapan dari perencanaan proyek tidak
mungkin dilakukan pada seluruh proyek individu pada tingkatan desa/kampung.
Meskipun demikian, semua langkah-langkah atau tahapan-tahapan ini seharusnya
dapat divisualisasikan dan dilaksanakan pada sekelompok proyek pada level yang
tepat..Untuk merinci lebih lanjut perlu menjadi perhatian bahwa latihan
identifikasi proyek dan penilaian proyek dan persiapan harus dilaksanakan
tiap-tiap individu yang terlibat dalam proyek. Di dalam siklus perencanaan
proyek, penilaian proyek adalah yang paling utama dan dilaksanakan oleh badan
independent..Sesuatu kenyataan bahwa perencanaan proyek yang dilaksanakan
dengan pendekatan konvensional secara berfokus pada investasi.
Faktor manusia dan sosial kemasyarakatan nya kurang
mendapat perhatian Beberapa ahli memisahkan langkah-langkah di atas lebih
lanjut ke dalam (duabelas) langkah. Sebagai contoh, Rondinelli memisahkannya
dengan cara berikut :
1.
Idenifikasi Proyek & Defenisi
2. Perumusan
Proyek, Analisis Kelayakan dan Persiapan
3. Desain
Proyek
4. Analisis
proyek
5. Seleksi
Proyek, Negosiasi & Persetujuan
6. Pengaktifan
Proyek & Organisasi
7. Pelaksanaan
Proyek & Operasi Analisis Proyek
8. Pengawasan
Proyek Monitoring & Kontrol
9. Penyelesaian
Proyek atau tahap akhir proyek
10. Penyebaran
output secara normal
11. Evaluasi
Proyek
12. Analisis
tindak lanjut & Tindakan
¨
KONSEP
PERENCANAAN DAERAH BERBASIS SWOT
1) Analisis
Lingkungan Strategis Kota Makassar.
Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan pada isu-isu
strategis, dengan analisa
faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal dari lingkungan
organisasi yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja pembangunan.
Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) yang lebih dikenal dengan analisis SWOT yang
ada dan tumbuh serta berkembang dalam
masyarakat.
4 Analisis
Lingkungan Internal.
Lingkungan internal berpengaruh terhadap kinerja
pembangunan yang secara umum dapat dikendalikan
secara langsung. Untuk mengoptimalkan kekuatan dan
menganalisa kelemahan dalam menunjang perumusan kebijakan, program dan
pelaksanaan kegiatan. Misalnya : Aspirasi masyrakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), Dunia Usaha, Perseroan Terbatas (PT) dan Sumber daya
(Keuangan, SDM, SDA dan Infrastruktur).
4 Analisis
Lingkungan Eksternal.
Lingkungan eksternal dalam hal ini dimaksudkan
adalah faktor lingkungan yang dapat berpengaruh pada kinerja pembangunan
daerah dan secara umum tidak dapat dikendalikan, disatu sisi merupakan
peluang yang dapat dimanfaatkan dan pada sisi lain merupakan ancaman
yang harus dihadapi. Misalnya : Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi.
4 Tujuan
dan Sasaran Organisasi.
Tujuan penyusunan perencanaan daerah berbasis SWOT
adalah merumuskan kebijakan dan program strategis yang
menjamin pelaksanaan pemerintahan yang efisien
dan efektif berdasarkan pada
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
4
Kebijakan
Dan Program
Penetapan
kebijakan dan program dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Pemerintah dilakukan dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis daerah dan organisasi, visi, misi dan
strategi kebijakan serta dokumen acuan perencanaan. Kebijakan dan Program dijabarkan sesuai arah kebijakan yang mencakup
kesepakatan menyusun perencanaan strategis.
¨ MANFAAT DAN PENGORBANAN PROYEK
¯
Pengertian Manfaat.
Manfaat adalah seluruh penerimaan yang diperkiraan
akan diterima setelah berfungsinya proyek yang dibiayai sebelumnya.
¯
Pengertian Pengorbanan.
Pengorbanan adalah seluruh pengeluaran yang
diperkirakan menjadi beban baik pada saat perintisan proyek maupun pada saat
berfungsinya proyek tersebut.
4
Jenis Manfaat Proyek.
1)
Manfaat
langsung (direct benefits), dari
suatu proyek adalah kenaikan nilai hasil produksi barang/jasa atau penurunan
biaya sebagai akibat langsung dari proyek. Kenaikan nilai hasil produksi dapat
berupa meningkatnya jumlah hasil (kuantitas) atau meningkatnya mutu produksi
(kualitas).
2)
Manfaat
tak langsung (indirect benefits),
adalah manfaat yang ditimbulkan secara tidak langsung dari suatu proyek yang
merupakan multiplier effects dari
proyek.
3)
Manfaat
yang dapat dinilai dengan uang adalah seluruh manfaat yang dapat diukur dengan
nilai uang, bersifat kuantitatif biasanya berkorelasi dengan harga pasar terhadap
barang dan jasa yang diperjualbelikan.
4)
Manfaat
yang tidak dapat dinilai dengan uang adalah seluruh manfaat yang tidak dapat
dinilai diukur dengan nilai uang yang bersifat kualitatif.
4
Jenis Pengorbanan Proyek.
1)
Pengorbanan
langsung adalah pengorbanan yang dikeluarkan atau ditanggung secara langsung
oleh proyek yang bersangkutan yang berimplikasi terhadap maju mundurnya suatu
proyek.
2)
Pengorbanan
tidak langsung adalah pengorbanan yang diderita oleh masyarakat di luar proyek
yang sangat berkorelasi dengan kondisi lingkungan dimana proyek itu berada.
3)
Pengorbanan
yang dapat dinilai dengan uang adalah pengorbanan yang dapat dikuantifikasi dan
secara kasat mata dapat diperhitungkan dengan uang.
4)
Pengorbanan
yang tidak dapat dinilai dengan uang adalah pengorbanan yang tidak dapat
dikuantifikasikan dan memiliki implikasi yang cukup besar terhadap eksistensi
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
&
Burhanuddin,
1994. Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Bumi Aksara, Malang.
&
Kadaria, 1986. Evaluasi Proyek, LPKE Universitas
Indonesia, Jakarta.
&
Kartasasmita, Ginandjar,
1997. Administrasi Pembangunan, LP3S,
Jakarta.
&
Maman
Ukas, 1999. Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Ossa Promo, Bandung.
&
Marsetio
Donosepoetro, 1982. Manajemen dalam Pengertian dan Pendidikan Berpikir,
Surabaya.
&
MT. Husen Abrar, 2009. Manajemen Proyek : perencanaan, penjadwalan,
& Pengendalian Proyek, C.V ANDI OFFSET (Penerbit Andi), Yogyakarta.
&
Nanang
Fattah, 1996. Landasan Manajemen Pendidikan, Rosdakarya, Bandung.
&
Pudjosumatro, Muljadi,
1988. Evaluasi Proyek, Liberty,
Jakarta.
&
Reksopoetranto, Sumardi,
1992. Manajemen Proyek Pembangunan, LPFE
Universitas Indonesia, Jakarta.
&
Tri Widodo, 2006. Perencanaan Pembangunan Era Otonomi Daerah,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
&
Sumber
http://www.bappenas.go.id/proto-bappenas/ 32 Diposkan oleh Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Diakses pada tanggal 22 November 2010 pukul 01:32 pm.
&
Sumber http://www.pimp-text.com/ Diposkan
oleh Andi Diakses pada tanggal 22
November 2010 pukul 01:36 pm.
&
Sumber
http://staff.unud.ac.id/~agungyana diposkan Oleh A.A. Gde Agung Yana Diakses pada tanggal 22 November 2010 pukul 01:29 pm.
&
Sumber http://infokorupsi.com/ diposkan oleh Koran Tempo/sabtu 06 Maret 2010 Diakses pada tanggal 22
November 2010 pukul 01:38 pm.
Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus